Bensin dapat dibuat dengan beberapa cara, antara lain yaitu :
- Penyulingan langsung dari minyak bumi (bensin straight run), dimana kualitasnya tergantung pada susunan kimia dari bahan-bahan dasar. Bila mengandung banyak aromatik-aromatik dan napthen-naphten akan menghasilkan bensin yang tidak mengetok (anti knocking).
- Merengkah (cracking) dari hasil-hasil minyak bumi berat, misalnya dari minyak gas dan residu.
- Merengkah (retor ming) bensin berat dari kualitas yang kurang baik.
- Sintesis dari zat-zat berkarbon rendah.
- Bahan bakar motor
- Keadaan terbang (titik embun)
- Kecendrungan mengetok (knocking)
- Timbulnya kebisingan knock
- Kekuatan berkurang
- Menyebabkan kerusakan mesin
Hidrokarbon rantai bercabang dan aromatik sangat mengurangi kecendrungan dari bahan bakar yang menyebabkan knocking, misalnya 2,2,4 -trimetil pentana (iso-oktan) adalah anti knock fuels. Harga yang tinggi dari bilangan oktan mengakibatkan makin baik melawan knocking. Mesin automibil modern memerlukan bahan bakar dengan bilangan oktan antara 90 dan 140, semakin tinggi rasio penekanan (compression) maka diperlukan bilangan oktan yang tinggi pula. Bilangan oktan dapat dinaikkan dengan menambahkan beberapa substansi, antara lain fefraefyl lead (TEL) dan feframefyl lead (l-MI) yang ditambahkan dalam bensin dengan kuantitas yang kecil karena dikuatirkan apabila ditambahkan terlalu banyak efek timah bagi lingkungan. TEL (Pb(C2Hs)4) dibuat dari campuran timah hitam dengan natrium dan eti!klorida, reaksinya :
Pb + 4Na + 4C2H5Cl -> Pb(C2H5)4 + 4 NaCl
- Keadaan “damar” dan stabilitas penyimpanan
- Bahan ini dapat menempel pada beberapa tempat dalam motor, antara lain saluran- saluran gas dan pada kutub yang dapat mengakibatkan kerusakan pada motor.
- Menurunkan bilangan oktan karena hilangnya alkena-alkena dari bensin.
- Titik beku
- Kadar belerang
ú Memberikan bau yang tidak enak dari gas-gas yang dihasilkan.
ú Mengakibatkan korosi dari bagian-bagi